Foto : Andri Maijar

Hembusan angin barat yang melayu dari tepi danau, birunya dataran air  yang dihiasi langit biru mengisi perjalanan kami untuk menikmati keindahan sekeliling danau singkarak. “Singkarak” sahut beberapa orang pengunjung wisata yang datang melancong dan bersantai bersama keluarga di akhir pekan. Sebuah tempat wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi oleh para wisatawan lokal dan mancanegara.

Siapa yang tidak kenal singkarak? Sebuah danau di Sumatera Barat yang namanya digadang-gadangkan dalam even olahraga sepeda berstandar internasional yaitu Tour De Singkarak. Tidak hanya itu, Danau yang memiliki banyak endemik ikan khas ini membuat kami yakin akan mendapatkan banyak hal tentang danau singkarak. salah satunya adalah Bilih. Bilih adalah salah satu spesies ikan khas yang ada di danau singkarak, Setiap pengunjung atau wisatawan yang datang ke danau singkarak pasti ingin sekali membawa jinjingan khas danau singkarak sebagai oleh-oleh untuk sanak keluarga dirumah.

Ada sekitar 50-an warung kaki lima dan toko yang berjejer pinggiran danau singkarak khusunya di daerah Ombilin. Saat itu kami menyempatkan diri untuk berkunjung di salah satu warung tersebut untuk bersantai dan berencana ingin membeli seonggok ikan bilih yang sudah di olah untuk oleh-oleh untuk sanak saudara di rumah. Sembari santai dipinggir warung yang dibelakangnya adalah danau singkarak yang penuh dengan sejarah dan endemik ikannya, kami menyempatkan diri untuk berbincang dengan pedagang yang berjualan ikan bilih dekat kendaraan sepeda motor yang  kami parkirkan.

Foto : Andri Maijar
Ikan Bilih Olahan Yang dijual di Sepanjang Jalan raya Ombilin

“ikan ini bukan ikan bilih asli singkarak dek, sebagian ikan yang kami jual ini berasal dari danau toba. memang, dulunya bibit ikan yang di danau toba itu juga berasal dari danau singkarak. Dulunya ibuk megawati pernah membawa bibit ikan ini kedanau toba untuk dikembangbiakan, tapi karna orang-orang disana tidak bisa mengolah ikannya, makanya ikan bilih yang dari danau toba itu dikirim kembali ke sini untuk di olah dan dipasarkan.” sahut pedagang ikan bilih yang cukup memiliki rasa humor tersebut.

Menurut pedagang tersebut, Ikan bilih (bilih toba-red) yang dimpor dari danau toba tersebut lebih mendominasi dari ikan bilih asli dari danau singkarak sendiri. Jumlah ikan yang masuk biasanya mencapai 3 truck dalam 3 hari untuk sekali pengiriman. untuk harga penjualan, mereka memang membedakan harga untuk ikan bilih asli singkarak yang rata-rata bentuk fisiknya agak kecil dengan harga mencapai 120 ribu perkilogramnya dan Ikan bilih toba yang bentuk fisiknya agak besar mencapai harga 70 ribu perkilogramnya.

Sebuah pertanyaan besar muncul dari otak kami. KENAPA IKAN BERKURANG DI DANAU SINGKARAK dan KENAPA IKAN DARI DANAU TOBA BISA MENDOMINASI DI SINGKARAK?

“Ikan bilih disingkarak sendiri sudah mulai langka di danau singkarak, apalagi sekarang bukan musimnya. untuk beberapa tahun ini memang beberapa ikan disekitar danau singkarak agak terasa berkurang di banding sekitar tahun 90an. lagi pula peminat untuk ikan bilih ini juga kian hari kian bertambah. Contohnya saja dulu peminat ikan bilih ini hanya dikalangan danau singakarak sebagi makanan sehari-hari, sekarang bahkan ikan bilih ini di ekpspor ke luar negri.” sahut pedagang tersebut.
(Bersambung) Baca Part 2 …

10 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *