Di Balik Ancaman Harimau Bonita (bagian-1): Dilanda Trauma

Sudah sebulan lebih Yusri tewas karena terkaman harimau Bonita. Kisah pahit itu masih teringat jelas oleh warga sekitar. Terlebih bagi Syarman, yang saat itu bersama Yusri beberapa detik sebelum kejadian. Luka di hatinya belum sembuh. Pria 36 tahun ini, dilanda trauma. “Assalamualaikum. Ada Syarman?” kata Sahar (60), tokoh masyarakat Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan, di depan rumah Syarman, Sabtu (7/4/2018) lalu di desa itu. Serentak beberapa orang wanita,

Sebuah Pandangan Keberadaan Lembaga Seni di Tengah Masyarakat

Keberadaaan ISI Padangpanjang sangat menetukan perkembangan kebudayaan melayu. Menjadi tanggung jawab ISI Padangpanjang dalam terus mengembangkan serta membina melalui penelitian, pengabdian dan mahasiswa yang telah diciptakan. Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bergerak dibidang kesenian, ISI Padangpanjang menjadi salah satu benteng utama dalam perkembangan kebudayaan melayu, keberadaan ISI Padangpanjang dapat dilihat dari berbagai kegiatan yang dimaksudkan untuk melestarikan warisan budaya lokal sebagai jati diri bangsa. Sejarah telah mencatat, perkembangan ISI Padangpanjang

FILM G30S PKI: Sejarah dan Subjektifitas Pengkarya

Oleh: Andri Maijar – ISI Padangpanjang Ramainya perbincangan terkait peringatan G30S PKI yang ditandai dengan mewajibkan siswa-siswi SD,SMP dan SLTA untuk menonton bersama film G30S PKI arahan Arifin C Noer di sebuah stasiun televisi swasta di Sumatera Barat, menjadi isu yang menarik diperbincangkan. Baik itu dari kalangan sineas independen, pengamat film, budayawan, sejarawan dan lain sebagainya. Nonton Bersama  film G30S PKI yang di inisiasi oleh Menkumham Wiranto ini tentu saja

Pertunjukan Musik Dr Rafiloza “Galuik Balam” sebagai Metafora Cinta Kasih

Oleh: Andri Maijar Dinginya malam di Kota Padangpanjang dan lebatnya hujan, tidak menyurutkan antusias penonton untuk menyaksikan pertunjukan Ujian Terbuka Progran Doktoral mahasiswa Pascasarjana ISI Surakarta di Gedung Pertunjukan ISI Padangpanjang, senin (10/07/17) Pertunjukan yang mengambil idiom “Balam” sebagai sumber penciptaan ini ditampilkan secara apik dan terstruktur dengan baik. Pertunjukan yang di awali oleh bunyi gemercing dari kaki beberapa orang penari yang hadir belakang bangku penonton dan sayap panggung penonton